- Artikel diterbitkan di:
- Penulis artikel: Audrey Wiryawan
- Jumlah komentar artikel: 0
Menu laci
Pernah nggak sih kamu lihat brooch dipakai di jas pria, gaun elegan wanita, bahkan di topi, syal, atau tas?
Dulu, brooch sering dianggap aksesori feminin, tapi sekarang persepsi itu berubah total. Di dunia fashion modern, brooch disebut sebagai “genderless jewelry” — alias perhiasan yang bisa dipakai siapa saja, tanpa batas gender.
Tapi kenapa bisa begitu? Yuk, kita bahas bersama!
Tahukah kamu kalau brooch adalah salah satu perhiasan tertua di dunia?
Di zaman Romawi dan Viking, brooch digunakan oleh pria maupun wanita untuk mengaitkan kain atau jubah mereka. Saat itu, fungsi brooch bukan hanya estetika, tapi juga praktis — semacam “peniti elegan” versi kuno.

Di abad ke-19, pria bangsawan di Eropa sering memakai brooch kecil di dada jas atau dasi mereka, melambangkan status sosial dan selera tinggi. Artinya, sejak dulu brooch memang tidak pernah dikaitkan dengan satu gender tertentu.
Seiring berkembangnya tren fashion, desain brooch kini jauh lebih beragam.
Ada yang bergaya minimalis, geometris, futuristik, vintage, hingga kontemporer. Banyak desainer membuat brooch yang bisa dipakai siapa pun tanpa harus terlihat terlalu maskulin atau feminin.

Beberapa contoh gaya yang sering muncul:
Brooch kini bukan soal “pria” atau “wanita” lagi, tapi tentang kepribadian dan cara kamu mengekspresikan diri.
Brooch punya keunikan: ukurannya kecil, tapi dampaknya besar.
Dengan satu pin kecil di dada, kamu bisa langsung mengubah vibe seluruh outfit. Karena itu, banyak orang memakainya untuk menunjukkan karakter pribadi atau pesan tertentu.

Misalnya, brooch dengan simbol vintage memberi kesan klasik dan berwibawa, sementara brooch unik dengan bentuk lucu bisa menunjukkan sisi playful dan kreatif.
Dan karena ekspresi diri itu tidak punya gender, brooch pun otomatis menjadi perhiasan genderless yang bisa mewakili siapa saja.

Dunia fashion saat ini semakin terbuka dan inklusif. Banyak desainer ternama seperti Gucci, Dior, Balenciaga, hingga Saint Laurent menampilkan model pria dengan brooch di runway mereka.
Brooch sering dipadukan dengan jas formal, oversized blazer, atau kemeja polos untuk memberikan sentuhan karakter.
Hal ini menunjukkan bahwa fashion kini tidak lagi diatur oleh norma gender tradisional.
Siapa pun bisa tampil elegan, edgy, atau playful, tergantung bagaimana mereka memadukan gaya.
Brooch bukan sekadar aksesori kecil; ia adalah simbol kebebasan berekspresi.
Dari sejarahnya yang panjang, desainnya yang netral, hingga perannya di dunia fashion modern, brooch pantas disebut perhiasan genderless.
Jadi, kalau kamu ingin tampil beda, percaya diri, dan punya sentuhan elegan, jangan ragu pakai brooch. Karena gaya sejati bukan tentang siapa kamu, tapi bagaimana kamu mengekspresikan diri.